Total Tayangan Laman

Tuesday, October 11, 2011

Esa

Ibnu Atho’ menyatakan bahwa bumi yang kita diami ini adalah bukti ada-nya / wujudnya Allah. Langit bumi itu beberapa bagian bukti kekuasaan Allah SWT. Karena manusia terlalu memperhatikan keberadaan bumi yang penuh dengan sunnatullah (hukum allah seperti api itu panas, benda jatuh ke bawah, gula itu manis dan sebagainya) kebanyakan manusia menyangka bahwa hukum alam itu dianggap suatu yang alamiah tanpa melihat ada Zat yang menggerakkannya, memberlakukannya, menjalankannya dan seterusnya. Pada akhirnya mata dan hatinya tertutup oleh keyakinanya itu untuk mengenal ADAnya Zat yang Membentuk semuanya.
Sebaliknya, masih pendapatnya Beliau Ibnu Atho’ sesungguhnya keWujudan Allah sebenarnya sangat tampak dengan adanya Alam semesta ini.
Tidak usah jauh-jauh alam semesta, sekarang Lihatlah orang mati, bisakah ia menggerakkan ujung jarinya walaupun dua centimeter, padahal sebelumnya ia sangat zalim terhadap tetangganya, temannya, saudaranya dll. Mulutnya keji, pandangannya kejam, perangainya buruk, senyumnya menghina, bicaranya membentak kasar, hatinya tidak selamat (memandang remeh segalanya), hanya nyaman dengan pendapatnya sendiri. Ketehuilah ini sama saja menjadi bola mainannya syetan.
Hanya saja kebanyakan manusia menganggap sepele masalah seperti ini, acuh tak memikirkannya. Allahu Akbar…

Monday, October 10, 2011

Sholat sunnah Selasa Siang

Shalat Sunnah yang Dilakukan pada Hari Selasa Siang (Shalat Yaumuts -Tsulatsa)
Menurut sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Yazid ar- Raqasyi, dari Malik bin Anas, Rasululldh saw. bersabda: "Bila seseorang melakukan shalat sunnah sepuluh rakaat pada siang hari selasa, pada setiap rakaatnya ia membaca surah Al-Fatihah sekali, Ayat Kursi sekali, dan QulHuwallahu Ahad tiga kali, maka tak ada dosa yang akan dicatat atas dirinya selama tujuh puluh hari. Jadi, bila ia meninggal dunia sebelum tujuh puluh hari berlalu darinya, ia akan meninggal sebagai syahid, dan dosa-dosanya selama tujuh puluh hari akan diampuni." (5)

Sunday, October 9, 2011

Sholat sunnah (Senin Siang)

Shalat Sunnah yang Dilakukan pada Hari Senin Siang (Shalat Yaumul-Itsnain)
Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Abu az-Zubair, dari Jabir bin 'Abdillah al-Anshori r.a., bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda:"Bila seseorang melaksanakan shalat sunnah dua rakaat di hari Senin siang, dan pada setiap rakaatnya ia membaca surah Al-Fatihah, Ayat Kursi, QulHuwallah (sekali), dan Al Mu'wwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas) masing-masing sekali, setelah salam ia beristighfar kepada Allah sepuluh kali, lalu bershalawat kepada Nabi saw. sepuluh kali, maka Allah SWT akan mengampuni semua dosa-dosanya." (3)
Menurut hadis lain, yang diriwayatkan oleh Tsabit al-Bunani, dariAnas bin Malik r.a., Rasulullah saw. bersabda: "Bila seseorang melakukan shalat sunnah dua belas rakaat pada hari Senin, pada setiap rakaatnya ia membaca Al-Fatihah, Ayat Kursi satu kali, dan ketika selesai melakukan shalatnya ia membaca Qul Huwallahu Ahad duabelas kali, beristighfar dua belas kali, maka suara malaikat akan menyerunya pada hari Kiamat: “Di mana si fulan bin fulan.. ”Agar ia menerima pahala dari Allah SWT”. Lalu ia akan diberi, sebagai ganjaran pertama baginya, seribu lembar pakaian yang indah. Sebuah mahkota akan dipasang di kepalanya, dan akan dikatakan kepadanya: 'Masuklah ke dalam surga Firdaus! seribu malaikat akan mengucapkan selamat kepadanya, setiap malaikat akan membawa hadiah untuknya, dan mereka akan menemaninya berkeliling mengunjungi istana-istana yang terbuat dari cahaya."(4)

Wednesday, October 5, 2011

Sholat, Jama'ah dan Sujud

Sholat, Jama’ah dan Sujud

1. PENDAHULUAN

ALLOH SWT meramaikan hati kaum mukmin dengan cahaya tugas-tugas agama terutama sholat, meramaikan rumahNya (masjid/musholla) dengan berdiri, ruku, sujud serta bacaan-bacaan mulia seperti takbir, tahmid, tahlil dan kalam Ilahi (Al Qur’an). Sunyinya keadaan sholat berbeda dengan keadaan hati masing-masing pemiliknya ketika sholat. Dan tingkatan ini juga bertingkat-tingkat sesuai kadar akal yang berada padanya.
ALLOH SWT memberi kemurahan dan kemudahan bagi hambaNya yang munajat dalam sholat bagaimanapun keadaanya (jama’ah atau sendiri). Dia senantiasa membuka tabir rahmatnya bagi yang mau datang kepadanya beramai-ramai (jama’ah) maupun yang sendiri-sendiri (seperti sholat sunah).
ALLOH SWT. menyendiri dengan kebesaran dan keagunganNya tanpa teman, namun senantiasa menerima hambanya baik sendiri maupun berjamaah. Berbeda dengan raja dunia yang selalu ingin ditemani oleh orang-orang yang di sukai, namun selalu menutup pintu bagi orang yang mau datang kepadanya, kalaupun ia menerima dengan bersunyi-sunyi (4 mata) itu dilakukan setelah adanya persekongkolan (suap atau menyuap)
Inilah, salah satu sifat ALLOH SWT yang berbeda dengan makhluqNya. Maha Suci Alloh dari segala persangkaan manusia yang tanpa pengetahuan.

2. URAIAN
a. Keutamaaan Sholat

ALLOH SWT. berfirman dalam surah An Nisa’ ayat 103 yang artinya: ”Sesungguhnya sholat itu adalah fardu yang ditentukan waktunya atas orang-orang mukmin” dan Nabi kita Muhammad dalam banyak hadis bersabda :”sholat adalah tiang agama, barang siapa yang meninggalkannya maka ia telah merobohkan agama” dalam hadis lain beliau juga bersabda : ”Sesungguhnya awal amal hamba yang dilihat pada hari kiyamat adalah sholat ” dan yang lain ”Kunci surga adalah sholat”.
Beliau juga bersabda kepada Abu Hurairoh. “Wahai Abu hurairoh, perintahkanlah keluargamu untuk sholat, maka susungguhnya Alloh mendatangkan rizki bagimu dari sisi yang tidak kamu perkirakan”. Dan masih banyak lagi ayat Al Qura’an dan hadis tentang sholat yang kesemuanya menerangkan dan memperjelas tentang keutamaan sholat.

b. Keutamaan Jama’ah

Sholat berjamaah itu lebih utama 27 derajat dari sholat sendiri. Rosul hampir-hampir memerintahkan kepada seorang laki-laki untuk membakar rumah-rumah orang yang ketinggalan / tidak melaksanakan jama’ah penghuninya. Dari Utsman ra. Beliau berkata: ”Barangsiapa yang menghadiri Isya’ (berjam’ah) maka seakan-akan mendirikan setengah malam (beribadah/tahajjud) dan bila dengan shubuh (berjama’ah), maka seolah-olah ia mendirikan malam seluruhnya”.
Nabi SAW juga bersabda: Bahwa perbedaan antara kami dan orang-orang munafik adalah menyaksikan/menghadiri jama’ah sholat gelap (isya’) dan shubuh dimana mereka tidak sanggup pada keduanya.
Ibnu Abbas berkata: barangsiapa mendengar pemanggil (seruan adzan) lalu ia tidak memperkenankan, maka ia tidak menghendaki kebaikan dan kebaikan tidak menghendakinya.
Hatim al Ashamm berkata: saya kelewatan sholat berjama’ah lalu Abu Ishaq Al Bukhori sendiri yang menghiburku, dan seandainya anak saya mati niscaya saya akan dita’ziyahi/dihibur oleh orang banyak, karena musibah agama itu di sisi manusia lebih ringan daripada musibah dunia.
Dan diriwayatkan bahwa ulama’ salaf itu berta’ziyah kepada dirinya sendiri selama 3 hari bila ketinggalan takbirotul ihram, dan 7 hari bila ketinggalan berjama’ah.

c. Keutamaan Sujud

Keutamaan itu banyak sekali. Diantaranya adalah bahwa sedekat-dekat seorang hamba dengan Tuhannya adalah pada saat sujud. Nabi SAW bersabda : ”Tidaklah seorang hamba itu mendektkan diri kepada Alloh dengan seuatu yang lebih utama daripada sujud yang tersembunyi”. Alloh SWT berfirman dalam ayat terakhir surat Al Alaq : ” Dan Sujudlah dan dekatkanlah (dirimu pada Tuhan)”
Diriwayatkan bahwa Ali bin Abdulloh bin Abbas setiap hari seribu kali sujud, sehingga digelari sajjad (tukang sujud). Dalam sebuah hadis Nabi SAW. yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairoh kita akan mengetahui hal ihwal mengapa Iblis dikeluarkan dari surga dan mendapatkan neraka.
”Apabila anak Adam membaca Al Qur’an lalu sujud maka Syetan memencilkan diri lalu berkata: Hai celakanya...., orang ini disuruh sujud lalu ia sujud maka mendapatkan surga, sedang saya diperintahkan untuk sujud lalu saya durhaka maka saya mendapatkan nerak”
Yusuf bin Asbath memberikan sinyal kepada seorang pemuda untuk senantiasa bersegera kepada kebaikan sebelum sakit, karena tidaklah seseorang di-hasud-i oleh seseorang kecuali orang yang menyempurnakan ruku’ dan sujudnya.

3. KESIMPULAN
Demikianlah, beberapa keutamaan sujud, dan yang terakhir dari Abu hurairoh beliau berpesan : Sedekat-dekat apa yang ada pada hamba kepada Alloh Azza wa Jalla adalah apabila ia sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu...!!!
Dari kesekian keutamaan ini marilah kita perbanyak sholat dan penghadapan wajah dan hati kita agar senantiasa bersibuk dengan keagunganNya, mengharapkan ridhoNya, memperoleh rahmatNya yang meliputi langit dan bumi, dan mendapatkan ampunanNya dan dikumpulkan dengan orang-orang yang tidak ”sombong” kepadaNya.
Aamiin... (dan hanya Alloh yang mengetahui segala urusan....)

Kalimat tauhid

Semua yang di dunia diciptakan semuanya memiliki arti dan kegunaan masing-masing. Kalimah tauhid ini juga memiliki penafsiran yang begitu luas dan tak terhingga (hanya Allah SWT saja yang mengetahui). Dalam artikel yang anda baca ini dikupas mengenai Kalimat Tauhid tentang “pengertian” yang terlintas oleh hati penulis saja dan sesuatu yang datang dari kitab-kitab maupun pendapat para ahli yang menekuni masalah keyakinan dan agama yang murni ini dengan dalil maupun pengalaman rohaninya.

Pertama, menafikan yang lain bahwa yang menggerakkan takdir yang berlaku atas diri kita sendiri ini (saat ini) tidak lain HANYA Allah SWT. Ini adalah tingkatan yang terdekat dari ke-diri-an seseorang.

Kedua, menafikan segala kekuatan yang ada, bahwa sesungguhnya kekuatan yang menyelenggarakan keberlangsungan kehidupan di dunia, bumi dan langit yang begitu megah ini tidak lain HANYA Allah SWT. Dia Menciptakan juga Memelihara keduanya.

Ketiga, Menafikan segala sesuatu baik itu zat kebendaan (padat, cair dan gas/udara), khal atau perbuatan yang bergerak maupun diam, perasaan (ramai, sunyi, kehendak, kemauan, cita-cita, keengganan, penerimaan, penolakan dll.) yang terdapat dalam diri seseorang, kemegahan jagad raya ini semuanya adalah TIDAK ADA, hakikatnya adalah tak ada, karena yang menjadikan semuanya adalah Allah, dan kelak kesemuanya itupun akan musnah, tidak ada (setelah masa penghancuran selama 40 hari/tahun) sebagaimana yang disebutkan dalam tafsir Surat Yaasiin ayat 51 dan 52.
Dan saat itu HANYA ALLAH yang Maha Mulia yang ADA, yang selainNya sirna

Monday, October 3, 2011

Mangkuk Cantik, Madu & Sehelai Rambut

3 Oktober 2011 / 5 Dzul Qo'dah 1432 H

Rasulullah SAW, dengan sahabat-sahabatnya Abakar r.a., Umar r.a., Utsman r.a., dan 'Ali r.a., bertamu ke rumah Ali r.a.
Di rumah Ali r.a. istrinya Sayidatina Fathimah r.ha. putri Rasulullah SAW menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik, dan ketika semangkuk madu itu dihidangkan sehelai rambut terikut di dalam mangkuk itu.
Baginda Rasulullah SAW kemudian meminta kesemua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (Mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut).
Abubakar r.a. berkata, "iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut".

Umar r.a. berkata, "kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Utsman r.a. berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan ber'amal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".
Ali r.a. berkata, "tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumanya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Fatimah r.ha.berkata, "seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang ber-purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yang tak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Rasulullah SAW berkata, "seorang yang mendapat taufiq untuk ber'amal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, ber'amal dengan 'amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat 'amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Malaikat Jibril AS berkata, "menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri; harta; dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Allah SWT berfirman, " Sorga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat sorga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju sorga-Ku adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Begitulah kalimat-kalimat indah yang diucapkan, sebagai pelajaran bagi umat.

Sunday, October 2, 2011

Bukan Nabi

2 Oktober 2011 / 4 Dzul Qo'dah 1432 H

Kita bukan nabi, Bukan Wali, Bukan penghafal Al Qur'an, mungkin juga bukan termasuk orang-orang Sholeh. Mestinya, kita lebih takut kepada Alloh daripada mereka.
Harusnya kita lebih berhak dan lebih getol beristigfar, lebih banyak jumlah istighfar kita daripada mereka orang-orang "yang sudah jelas digambarkan dalam banyak dalil -Qur'an dan Hadits- termasuk kekasihNya yaitu orang-orang baik _Al Abroor_".

Insya Alloh... Amin...



Begitulah kalimat-kalimat indah yang diucapkan, sebagai pelajaran bagi umat.