Istri dan Hamba
Seorang suami saat bekerja mencari nafkah, tentunya untuk "dia" dan si buah hati (pinjem istilahnya Pace Pondaag), istri dan anak.
Suami akan senang bila hasil itu digunakan untuk melayaninya dan segala sesuatu yang berkaitan dengan urusan rumah tangganya.
Lain ceritanya, bila istri ini ternyata semua nafkah yang diterimanya ini ternyata sebagiannya digunakan untuk "modal berselingkuh" dengan pria lain. bisa ditebak, suami pasti akan murka.
Demikianlah, sekilas cerita ini bila kita sandarkan pada diri seorang hamba terhadap TuhanNya. Allah SWT telah memberikan segala kecukupan kepada hambanya dari yang dibutuhkan sampai yang tidak dibutuhkan dipenuhi juga olehNya.
Lalu.... pertanyaanya...?
apakah nikmat yang telah diberikannya telah kita gunakan untuk melayaninya sesuai perintahNya.
Beriman, bertaqwa...Taat beribadah.....
atau
MenyelingkuhiNya...... atau.... MenyekutukanNya.
menganggap ada kekuatan lain yang bisa memberi manfaat/kemelaratan.
mengingkari nikmatNya...?
atau pura-pura bahwa semua yang ada pada diri kita itu dari jerih payah kita sendiri? terus mengingkarinya...?
Jawabanya sederhana ....
Dia pasti akan Murka.
FirmanNya:
Barangsiapa yang bersyukur "pasti" akan ditambah Nikmatnya
sebaliknya...
Barangsiapa yang ingkar (terhadap nikmat), sesungguhnya siksKu amat pedih.
Kesehatan, hidup yang mapan, suasana yang kondusif untuk beribadah... seperti lingkungan kita saat ini... ini merupakan nikmat yang tidak bisa dihitung...
Gunakanlah untuk "Melayaninya"
dengan meng-IMANINYA, BERTAQWA, beribadah & beramal sholeh. AGAR DIA TIDAK MURKA.
Semoga Alhoh SWT akan memberikan tuntunannya kepada kita semua.
Amin... Ya Robbal Alamin.
No comments:
Post a Comment