Total Tayangan Laman

Wednesday, October 5, 2011

Sholat, Jama'ah dan Sujud

Sholat, Jama’ah dan Sujud

1. PENDAHULUAN

ALLOH SWT meramaikan hati kaum mukmin dengan cahaya tugas-tugas agama terutama sholat, meramaikan rumahNya (masjid/musholla) dengan berdiri, ruku, sujud serta bacaan-bacaan mulia seperti takbir, tahmid, tahlil dan kalam Ilahi (Al Qur’an). Sunyinya keadaan sholat berbeda dengan keadaan hati masing-masing pemiliknya ketika sholat. Dan tingkatan ini juga bertingkat-tingkat sesuai kadar akal yang berada padanya.
ALLOH SWT memberi kemurahan dan kemudahan bagi hambaNya yang munajat dalam sholat bagaimanapun keadaanya (jama’ah atau sendiri). Dia senantiasa membuka tabir rahmatnya bagi yang mau datang kepadanya beramai-ramai (jama’ah) maupun yang sendiri-sendiri (seperti sholat sunah).
ALLOH SWT. menyendiri dengan kebesaran dan keagunganNya tanpa teman, namun senantiasa menerima hambanya baik sendiri maupun berjamaah. Berbeda dengan raja dunia yang selalu ingin ditemani oleh orang-orang yang di sukai, namun selalu menutup pintu bagi orang yang mau datang kepadanya, kalaupun ia menerima dengan bersunyi-sunyi (4 mata) itu dilakukan setelah adanya persekongkolan (suap atau menyuap)
Inilah, salah satu sifat ALLOH SWT yang berbeda dengan makhluqNya. Maha Suci Alloh dari segala persangkaan manusia yang tanpa pengetahuan.

2. URAIAN
a. Keutamaaan Sholat

ALLOH SWT. berfirman dalam surah An Nisa’ ayat 103 yang artinya: ”Sesungguhnya sholat itu adalah fardu yang ditentukan waktunya atas orang-orang mukmin” dan Nabi kita Muhammad dalam banyak hadis bersabda :”sholat adalah tiang agama, barang siapa yang meninggalkannya maka ia telah merobohkan agama” dalam hadis lain beliau juga bersabda : ”Sesungguhnya awal amal hamba yang dilihat pada hari kiyamat adalah sholat ” dan yang lain ”Kunci surga adalah sholat”.
Beliau juga bersabda kepada Abu Hurairoh. “Wahai Abu hurairoh, perintahkanlah keluargamu untuk sholat, maka susungguhnya Alloh mendatangkan rizki bagimu dari sisi yang tidak kamu perkirakan”. Dan masih banyak lagi ayat Al Qura’an dan hadis tentang sholat yang kesemuanya menerangkan dan memperjelas tentang keutamaan sholat.

b. Keutamaan Jama’ah

Sholat berjamaah itu lebih utama 27 derajat dari sholat sendiri. Rosul hampir-hampir memerintahkan kepada seorang laki-laki untuk membakar rumah-rumah orang yang ketinggalan / tidak melaksanakan jama’ah penghuninya. Dari Utsman ra. Beliau berkata: ”Barangsiapa yang menghadiri Isya’ (berjam’ah) maka seakan-akan mendirikan setengah malam (beribadah/tahajjud) dan bila dengan shubuh (berjama’ah), maka seolah-olah ia mendirikan malam seluruhnya”.
Nabi SAW juga bersabda: Bahwa perbedaan antara kami dan orang-orang munafik adalah menyaksikan/menghadiri jama’ah sholat gelap (isya’) dan shubuh dimana mereka tidak sanggup pada keduanya.
Ibnu Abbas berkata: barangsiapa mendengar pemanggil (seruan adzan) lalu ia tidak memperkenankan, maka ia tidak menghendaki kebaikan dan kebaikan tidak menghendakinya.
Hatim al Ashamm berkata: saya kelewatan sholat berjama’ah lalu Abu Ishaq Al Bukhori sendiri yang menghiburku, dan seandainya anak saya mati niscaya saya akan dita’ziyahi/dihibur oleh orang banyak, karena musibah agama itu di sisi manusia lebih ringan daripada musibah dunia.
Dan diriwayatkan bahwa ulama’ salaf itu berta’ziyah kepada dirinya sendiri selama 3 hari bila ketinggalan takbirotul ihram, dan 7 hari bila ketinggalan berjama’ah.

c. Keutamaan Sujud

Keutamaan itu banyak sekali. Diantaranya adalah bahwa sedekat-dekat seorang hamba dengan Tuhannya adalah pada saat sujud. Nabi SAW bersabda : ”Tidaklah seorang hamba itu mendektkan diri kepada Alloh dengan seuatu yang lebih utama daripada sujud yang tersembunyi”. Alloh SWT berfirman dalam ayat terakhir surat Al Alaq : ” Dan Sujudlah dan dekatkanlah (dirimu pada Tuhan)”
Diriwayatkan bahwa Ali bin Abdulloh bin Abbas setiap hari seribu kali sujud, sehingga digelari sajjad (tukang sujud). Dalam sebuah hadis Nabi SAW. yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairoh kita akan mengetahui hal ihwal mengapa Iblis dikeluarkan dari surga dan mendapatkan neraka.
”Apabila anak Adam membaca Al Qur’an lalu sujud maka Syetan memencilkan diri lalu berkata: Hai celakanya...., orang ini disuruh sujud lalu ia sujud maka mendapatkan surga, sedang saya diperintahkan untuk sujud lalu saya durhaka maka saya mendapatkan nerak”
Yusuf bin Asbath memberikan sinyal kepada seorang pemuda untuk senantiasa bersegera kepada kebaikan sebelum sakit, karena tidaklah seseorang di-hasud-i oleh seseorang kecuali orang yang menyempurnakan ruku’ dan sujudnya.

3. KESIMPULAN
Demikianlah, beberapa keutamaan sujud, dan yang terakhir dari Abu hurairoh beliau berpesan : Sedekat-dekat apa yang ada pada hamba kepada Alloh Azza wa Jalla adalah apabila ia sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu...!!!
Dari kesekian keutamaan ini marilah kita perbanyak sholat dan penghadapan wajah dan hati kita agar senantiasa bersibuk dengan keagunganNya, mengharapkan ridhoNya, memperoleh rahmatNya yang meliputi langit dan bumi, dan mendapatkan ampunanNya dan dikumpulkan dengan orang-orang yang tidak ”sombong” kepadaNya.
Aamiin... (dan hanya Alloh yang mengetahui segala urusan....)

No comments:

Post a Comment